TUTORIAL LENGKAP CARA INSTALASI DAN MENG KONFIGURASI DNS SERVER PADA DEBIAN 10 STEP BY STEP LENGKAP DENGAN SCREENSHOT
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Halo semuanya!, perkenalkan saya Feri Rudiansyah salah satu siswa TKJ dari sekolah SMK Negeri 1 Cerme, di sini saya akan membagikan sedikit tips bagaimana cara untuk Instalasi dan Meng-konfigurasi DNS Server pada debian 10.Simak baik-baik ya langkah-langkah berikut ini.
Pengertian DNS Server
DNS (Domain Name System) server adalah sistem yang berfungsi untuk menerjemahkan nama domain yang mudah diingat, seperti www.contoh.com, menjadi alamat IP yang diperlukan oleh komputer untuk mengakses situs web di internet. Dalam jaringan komputer, setiap perangkat yang terhubung memiliki alamat IP yang unik, tetapi nama domain yang lebih manusiawi memudahkan kita untuk mengingat dan mengakses situs web. DNS server berfungsi seperti buku telepon internet; ketika pengguna mengetikkan nama domain di browser, DNS server akan mencari dan mengembalikan alamat IP yang sesuai dengan nama domain tersebut. Proses ini memungkinkan perangkat komputer untuk berkomunikasi satu sama lain di jaringan global dengan menggunakan nama domain, bukan alamat numerik yang sulit diingat. Selain itu, DNS server juga dapat menyimpan informasi cache untuk mempercepat proses pencarian dan mengurangi beban lalu lintas jaringan. Dengan kata lain, DNS server adalah komponen kunci dalam infrastruktur internet yang memfasilitasi konektivitas dan navigasi yang efisien di dunia maya.
Sejarah DNS Server
Sejarah DNS (Domain Name System) server dimulai pada akhir 1980-an sebagai solusi untuk masalah yang dihadapi dalam jaringan ARPANET, cikal bakal internet modern. Sebelum adanya DNS, ARPANET menggunakan file hosts.txt, sebuah daftar statis yang berisi informasi tentang nama dan alamat IP semua perangkat yang terhubung. Seiring berkembangnya jaringan, file ini menjadi terlalu besar untuk dikelola secara efisien dan seringkali memerlukan pembaruan manual di setiap perangkat, yang jelas tidak praktis.
Untuk mengatasi masalah ini, Paul Mockapetris merancang DNS pada tahun 1983. DNS diperkenalkan sebagai sistem desentralisasi yang menggantikan file hosts.txt dengan struktur hierarkis yang memungkinkan penamaan domain lebih fleksibel dan mudah dikelola. Dengan DNS, nama domain dipecah menjadi beberapa level, seperti contoh.com, dengan setiap level dipisahkan oleh titik. Ini memudahkan administrasi dan pencarian nama domain dengan cara yang terdistribusi dan efisien.
DNS juga memperkenalkan konsep resolver dan server nama. Resolver adalah komponen pada perangkat pengguna yang mengirimkan permintaan untuk menerjemahkan nama domain, sedangkan server nama adalah sistem yang menyimpan informasi tentang nama domain dan alamat IP terkait. Struktur DNS terdiri dari berbagai level server, termasuk server akar, server TLD (Top-Level Domain), dan server otoritatif yang menyimpan informasi untuk domain tertentu.
Seiring waktu, DNS telah mengalami berbagai peningkatan dan perbaikan untuk meningkatkan keamanan, kinerja, dan skalabilitas. Misalnya, mekanisme caching diperkenalkan untuk mempercepat pencarian nama domain dengan menyimpan hasil sementara. Keamanan juga menjadi perhatian utama, dengan penerapan teknologi seperti DNSSEC (Domain Name System Security Extensions) untuk melindungi integritas data dan mencegah serangan.
Secara keseluruhan, perkembangan DNS telah menjadi salah satu fondasi utama internet modern, memungkinkan navigasi yang efisien dan penggunaan nama domain yang mudah diingat di seluruh dunia.
Fungsi-Fungsi DNS Server
DNS (Domain Name System) server memiliki beberapa fungsi krusial yang mendukung operasi internet dan jaringan komputer. Fungsi utama DNS server adalah menerjemahkan nama domain yang mudah diingat, seperti www.example.com, menjadi alamat IP numerik yang dibutuhkan oleh perangkat untuk menghubungi server yang tepat di internet. Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web dan layanan online tanpa harus mengingat serangkaian angka yang kompleks. Selain itu, DNS server juga menyimpan informasi cache dari pencarian nama domain sebelumnya, yang mempercepat proses resolusi nama dan mengurangi beban pada jaringan dengan menghindari pencarian yang berulang. DNS server juga mendukung berbagai jenis pencatatan lainnya, seperti MX (Mail Exchange) records untuk pengaturan email dan CNAME (Canonical Name) records untuk alias nama domain, yang memfasilitasi manajemen layanan dan konfigurasi jaringan. Dengan menggunakan DNSSEC (Domain Name System Security Extensions), DNS server dapat meningkatkan keamanan dengan memastikan integritas data dan mencegah manipulasi informasi. Secara keseluruhan, DNS server memainkan peran penting dalam navigasi internet yang efisien dan aman, serta mendukung berbagai fungsi jaringan yang vital.
Kelebihan DNS Server
DNS server, atau Domain Name System server, memainkan peran krusial dalam jaringan komputer dengan menerjemahkan nama domain yang dapat dibaca manusia menjadi alamat IP yang dimengerti oleh mesin. Salah satu kelebihan utama DNS server adalah kemampuannya untuk memudahkan akses ke situs web dan layanan online tanpa memerlukan pengguna untuk mengingat serangkaian angka yang kompleks. Dengan menyimpan cache informasi nama domain, DNS server juga dapat meningkatkan kecepatan akses ke situs yang sering dikunjungi, mengurangi waktu tunggu yang diperlukan untuk mencari alamat IP yang sesuai. Selain itu, DNS server membantu dalam meningkatkan keamanan dengan mendukung berbagai fitur seperti DNSSEC (DNS Security Extensions) yang melindungi dari serangan pemalsuan data dan manipulasi. Kemampuannya untuk mendistribusikan beban akses dengan menggunakan teknik load balancing juga memastikan bahwa permintaan pengguna dapat ditangani secara efisien, mengurangi kemungkinan downtime dan memastikan ketersediaan layanan yang lebih baik. Kelebihan-kelebihan ini menjadikan DNS server sebagai komponen yang sangat penting dalam infrastruktur internet modern.
Kekurangan DNS Server
Meskipun DNS server memiliki banyak kelebihan, mereka juga menghadapi beberapa kekurangan yang signifikan. Salah satu kelemahan utama adalah kerentanannya terhadap serangan siber, seperti serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang dapat membuat server menjadi tidak tersedia dan mengganggu akses ke layanan online. Selain itu, DNS server bisa menjadi titik kegagalan dalam sistem jaringan; jika server DNS mengalami masalah atau downtime, maka pengguna tidak akan dapat mengakses situs web atau layanan yang bergantung pada server tersebut. Masalah lain adalah masalah privasi; permintaan DNS yang tidak terenkripsi dapat diakses oleh pihak ketiga, memungkinkan potensi pelacakan aktivitas online pengguna. Selain itu, meskipun cache DNS dapat meningkatkan kecepatan akses, cache yang tidak diperbarui dengan benar dapat menyebabkan informasi yang usang atau tidak akurat, yang mengarah pada masalah dalam resolusi nama domain. Semua kekurangan ini menunjukkan bahwa meskipun DNS server sangat penting, mereka memerlukan perhatian dan manajemen yang cermat untuk memastikan kinerja dan keamanan yang optimal.
Langkah-Langkah Instalasi dan Konfigurasi DNS Server Di Debian 10
1. Jalankan Virtual Machine nya dengan menekan tombol "Start"
2. Login ke mode root dengan mengetik "root" pada menu login, dan masukkan password root kalian
3. Konfigurasi IP dengan mengetik perintah "nano /etc/network/interfaces"
4. Ketikkan perintah seperti gambar di bawah ini, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan konfigurasi, dan ctrl+x untuk keluar dari konfigurasi
5. Lakukan restart IP dengan mengetik perintah "/etc/init.d/networking restart"
9. Jika proses intalasi nya berhenti dan muncul perintah masukkan dvd 2 debian 10 nya, kalian tinggal pergi ke devices-optical drive-lalu masukkan file iso debian 10 dvd 2 nya
11. Setelah selesai proses instalasi paket DNS Server nya, silahkan masuk ke directory /etc/bind dengan cara masukkan perintah "cd /etc/bind" lalu "ls" untuk melihat ada file apa saja di dalam nya
15. Silahkan kalian konfigurasi seperti gambar di bawah ini, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasinya
- LOCALHOST: MENJADI NAMA DOMAIN YANG KALIAN INGINKAN NANTINYA, CONTOH SAYA MENGGUNAKAN "feri.net"
- UNTUK IP 127.0.0.1 DAN ::1 SILAHKAN KALIAN UBAH MENJADI IP KALIAN
- TULISAN "AAAA" DI BARIS KE 3 SILAHKAN KALIAN HAPUS DAN SISA KAN 1 SAJA
- "@" DI BARIS KE 3 KALIAN GANTI MENJADI "www"
18. Selanjutnya ketik perintah "nano named.conf.default-zones"
19. Silahkan kalian scroll ke bawah dan tambahkan baris baru, jika sudah tekan ctrl+s untuk menyimpan, dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi
28. Ubah bagian ServerAdmin menjadi email kalian, jika sudah silahkan klik ctrl+s untuk menyimpan dan ctrl+x untuk keluar konfigurasi
33. Silahkan kalian membuat web kalian dengan bahasa pemrograman html yang simple saja, jika sudah klik ctrl+s untuk menyimpan dan ctrl+x untuk keluar konfigurasinya
42. Lalu lihat di bagian "IPv4 Default gateway dan IPv4 DNS Server" kita telah mendapat IP sesuai dengan apa yang telah kia setting tadi
44. Silahkan kalian ping ke IP Server kalian, dan jika status nya "TTL" maka kalian sudah terhubung ke Server
45. Setelah itu kalian masuk ke Crome dan ketikkan DNS Server kalian, Jika sudah dapat memunculkan Web hasil yang telah kalian coding di "index.html" tadi maka DNS Server kalian sudah berhasil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar